Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar: Usul Saya Tidak Usah Ada Cuti Bersama Akhir Tahun

Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan data grafik kasus 
positif COVID-19 usai libur panjang kemarin.
        Semarang-Cuti bersama akhir tahun yang saat ini sedang dibahas pemerintah pusat, diusulkan untuk ditiadakan saja. Salah satu daerah yang mengusulkan penghapusan cuti bersama akhir tahun adalah Pemprov Jawa Tengah, karena melihat pengalaman saat libur panjang Maulid Nabi kemarin.

    Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan rencana adanya cuti bersama akhir tahun yang akan diberikan pada Desember 2020, sebaiknya dihapuskan dan tidak perlu ada libur akhir tahun. Kegiatan libur panjang, selalu berkorelasi dengan adanya peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19.

        Menurutnya, dari hasil analisa yang dilakukan itu menyebut jika peningkatan kasus positif COVID-19 di Jateng terjadi setiap ada libur panjang.

        Ganjar menjelaskan, pada masa libur panjang Maulid Nabi 10-12 November 2020 kemarin terjadi kenaikan kasus cukup drastis. Dampaknya bisa diketahui dua pekan setelahnya, setelah dilakukan tracking dari temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

        "Maka saya berharap, akhir tahun jangan ada libur bersama. Sudah secukupnya saja liburnya, wong ya rasa-rasanya kita itu banyak di rumah dan sekolah di rumah itu sudah. Rasa-rasanya everday sunday. Kalian boleh tulis usulan dari Jawa Tengah enggak usah ada libur bersama," kata Ganjar, kemarin.

        Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, masyarakat Jateng harus mampu mengendalikan situasi di masa pandemi ini. Termasuk, untuk tidak bepergian ke luar rumah apabila tidak terlalu penting.

        "Kalau nanti pemerintah pusat tetap memberikan cuti bersama libur akhir tahun berapapun harinya, jangan terus bersenang-senang. Ingat dampaknya saat libur panjang selesai, dan kasus positif COVID-19 meningkat," jelasnya.

            Diketahui, pemerintah pusat akan mengurangi jumlah hari saat libur panjang akhir tahun. Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19. (K-08)

Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar