![]() |
Iis Widya Harmoko Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Semarang |
Semarang-Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan saat ini memasuki puncak musim hujan, yang berbarengan dengan fenomena La Nina dan pergerakan atmosfer cukup ekstrem. Bahkan, beberapa wilayah di Jawa Tengah mengalami curah hujan di atas 100 milimeter setiap harinya.
Iis menjelaskan, memasuki puncak musim hujan ini curah hujan cukup tinggi terjadi di sejumlah wilayah. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, tersebar merata di wilayah Jateng.
Menurutnya, daerah-daerah di dataran tinggi harus mewaspadai potensi bencana tanah longsor dan wilayah dataran rendah mengantisipasi terjadinya banjir karena fenomena hidrometeorologi.
"Di mana hujan yang kita rasakan dalam beberapa hari ini lumayan, dengan intensitas ringan sampai sedang dan sampai lebat. Untuk puncak musim hujan, biasanya kami hitung dalam satu bulan. Di Januari sendiri, secara umum di Jawa Tengah hujannya berkisar antara 300-500 milimeter dalam satu bulan itu normalnya. Tapi saat ini di Jawa Tengah, di atas 100 milimeter curah hujannya cukup ekstrem dalam satu hari," kata Iis, Selasa (19/1).
![]() |
Ganjar Pranowo Gubernur Jateng |
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo meminta semua daerah, agar bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi memasuki puncak musim hujan ini. Seluruh personel BPBD yang ada di kabupaten/kota, diminta melakukan pemeriksaan kesiapan peralatan dan kelengkapan kebencanaan serta kesiapan tanda peringatan dini.
"Karena sekarang cuaca lagi bergerak sangat turbulance begitu, kira-kira tiga hari ke depan juga cuacanya enggak bagus. Maka, semuanya kita minta standby. Apalagi, daerah-daerah yang punya potensi kerawanan bencana kita minta untuk standby. Selamatkan dulu masyarakatnya terus kemudian peringatan dininya disiapkan," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar