Semarang-Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Syafrudin meminta masyarakat, agar mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor pada saat puncak musim hujan tahun ini. Sebab, prediksi dari BMKG menyebutkan jika Januari 2021 merupakan puncak dari musim hujan dan perlu mewaspadai fenomena hidrometeorologi.
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Syafrudin menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri dalam rangka antisipasi dan penanganan terjadinya bencana alam. Bahkan, pihaknya juga telah meminta BPBD di kabupaten/kota se-Jateng menyiapkan posko dan hotline pelaporan bencana alam.
Menurutnya, beberapa daerah di Jateng tercatat sudah terjadi bencana alam berupa banjir maupun tanah longsor. Misalnya di Kabupaten Kudus karena luapan Kali Gelis, dan di Kabupaten Demak akibat jebolnya tanggul Kali Dolok.
"Sekarang kan puncak musim hujan ya, kalau sesuai ramalan dari BMKG. Sudah kita petakan sebenarnya daerah-daerah rawan bencana hidrometeorologi , seperti banjir dan longsor. Sudah ada petanya. Untuk Januari itu sudah ada beberapa bencana banjir yang disebabkan karena genangan, limpasan dan sekarang tanggul jebol," kata Syafrudin, Senin (18/1).
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, seluruh bupati/wali kota bersama pemangku kepentingan untuk mewaspadai bencana di daerahnya masing-masing. Termasuk, meminta dan mengedukasi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk siap siaga jika muncul tanda-tanda kebencanaan.
"Kita minta untuk keliling memantau terus menerus. Sekitar Kedu Raya mudah-mudahan bisa standby. Jadi kalau curah hujannya tinggi dan berada pada kemiringan yang ekstrem atau ada gejala tanda-tanda yang masa lalu secara kearifan lokal pernah dijumpai. Ayo segera ngungsi, agar bisa menyelamatkan diri," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar