Gubernur Ganjar Pranowo bertanya kepada salah satu siswa di Salatiga tentang pembelajaran tatap muka. |
Semarang-Wacana pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang, para siswa berharap materi yang didapatkan akan lebih variatif dibandingkan pembelajaran secara daring.
Salah satu siswi SMKN 1 Salatiga, Bunga Nuraziza mengatakan pembelajaran tatap muka di sekolah bisa segera dilakukan, karena dirinya yang mengambil jurusan kecantikan membutuhkan banyak praktikum guna memerkaya kreativitas para siswa.
Bunga menjelaskan, elama pembelajaran secara daring itu dianggap masih kurang efektif jika hanya materi saja yang diterima tanpa diaplikasikan tidak akan bisa mengetahui materi tersebut diterima dengan baik siswa atau tidak.
Menurutnya, siswa juga tidak bisa mengaplikasikan materi di rumah karena keterbatasan peralatan kecantikan yang dimiliki.
"Kita kan SMK ya kak, bidang kita itu lebih pada keterampilannya. Kita butuh praktik untuk menguasai materi. Kalau PJJ enggak papa sih kalau materi tetap diterima, tapi untuk urusan praktiknya kan kita mikir klien butuh tatap muka agar dimengerti," kata Bunga, belum lama ini.
Siswi SMPN 6 Salatiga, Ivana Clarista juga menyambut baik wacana sekolah tatap muka. Dirinya menilai, pembelajaran tatap muka lebih memahamkan dibandingkan sistem pembelajaran daring.
Ivana merasa senang, karena sudah cukup lama tidak bertemu dengan teman-teman sekolahnya sejak pandemi mulai merebak.
"Senang sekali, karena bisa bertemu dengan teman-teman juga. Sekolah daring kadang jenuh, terus ada materi yang enggak paham kalau tidak dijelaskan secara langsung. Sekolah tatap muka lebih paham, karena dijelaskan secara langsung oleh guru. Orang tua sebenarnya khawatir sekolah tatap muka, tapi percaya saja bisa jaga jarak dan jaga kesehatan," ujar Ivana. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar