Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK |
Semarang-Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong perbankan syariah di Indonesia, ikut dalam pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19. Pernyataan itu dikatakan di sela diskusi tentang Peran Sektor Keuangan Syariah Dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Jawa Tengah di Hotel Tentrem Semarang, Jumat (23/4).
Wimboh menjelaskan, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan perbankan syariah ikut mendorong pertumbuhan perekonomian di Tanah Air di antaranya adalah variasi produk dan kualitas produk cukup bagus serta layanan bisa diakses masyarakat dengan mudah. Oleh karena itu, OJK terus mendorong sektor perbankan syariah menciptakan ekosistem digitalisasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Menurutnya, perbankan syariah cukup mengatur strateginya agar menjadi pilihan masyarakat.
"Produk ini akan menjadi pilihan banyak orang kalau menyediakan akses dengan cepat. Masyarakat supaya tahu harus ada program edukasi dan literasi. Tanpa itu, mungkin masyarakat kurang paham atau kurang tahu terhadap produk syariah," kata Wimboh.
Sementara itu Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menambahkan, pihaknya memang memiliki tantangan yang harus diselesaikan untuk ikut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Yakni, harus mampu menciptakan produk-produk yang lebih kompetitif dengan margin rendah.
Menurut Hery, perbankan syariah sebenarnya bisa dikembangkan lebih luas dibanding saat ini jika merujuk kepada jumlah penduduk Indonesia.
"Kita sadar, bahwa perkembangan keuangan syariah di Indonesia pada masa lalu tidak terlalu bagus. Dengan hadirnya BSI, menjadi milestone bahwa sudah hadir bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset sekitar Rp240 triliun dan pendanaan sekitar Rp209 triliun. Sedangkan pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat sekitar Rp157 triliun," kata Hery. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar