Menteri BUMN Erick Thohir saat melihat langsung aktivitas Pertashop di Desa Tegorejo di Kabupaten Kendal. |
Kepala Desa Tegorejo Udiyono mengatakan di desanya terdapat empat dusun, dan dihuni sekira 1.500 warga. Apabila setiap warga memiliki kendaraan, maka selalu membutuhkan BBM sebagai sarana penunjang aktivitas. Pernyataan itu dikatakannya saat menerima kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir didampingi manajemen dari Pertamina, Sabtu (1/5).
Udiyono menjelaskan, saat ini keuntungan yang diperoleh dari penjualan Pertamax melalui Pertashop mencapai Rp20 juta sampai Rp25 juta. Keuntungan itu kemudian dibagi antara desa, BUMDes dan mitra pengelola.
Menurutnya, kehadiran Pertashop di desanya memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pelaku usaha sekitar.
"Untuk bahan bakar di desa kami itu agak jauh dari SPBU. Kami berpikir bahwa untuk penyediaan bahan bakar harus kami laksanakan. Kalau dikalkulasi, satu hari satu liter berarti sudah 1.500 liter. Kami berpikir dengan adanya BUMDes, harus kita fokuskan. Jadi, hasilnya bisa menambah aset desa termasuk PAD desa," kata Udiyono.
Sementara itu Direktur BUMDes Tegorejo Aditya Wisnu menambahkan, pihaknya di dalam mengelola Pertashop berkolaborasi dengan mitra yang sudah berpengalaman di bidang SPBU. Termasuk, saat melakukan pendaftaran untuk bisa menjadi mitra Pertamina dalam mengelola Pertashop.
Menurut Adit, pihaknya sudah berkoordinasi dengan desa untuk mengembangkan Pertashop.
"Ke depan kita ada pengembangan, misal kita jual pelumas yang resmi dari Pertamina. Terus juga ada gas. Jadi, kemungkinan tidak hanya jual minyak saja tapi ada minimarket juga kemungkinan seperti itu," ujar Adit.
Lebih lanjut Adit menjelaskan, dengan variasi produk yang dijual di Pertashop Tegorejo akan semakin memerbesar keuntungan. Dengan demikian, pendapatan BUMDes dan desa semakin banyak dan bisa kembali ke masyarakat dalam berbagai program pembangunan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar