Warga antusias mengikuti kegiatan vaksinasi di pusat perbelanjaan di Kota Semarang. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya melakukan kontrol dan monitoring, terhadap pendistribusian vaksin ke kabupaten/kota se-Jateng. Tujuannya, agar tidak ada daerah yang mendapatkan kuota vaksin berlebih atau malah justru kekurangan. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui usai mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernur, kemarin.
Yulianto menjelaskan, kontrol pendistribusian vaksin dimaksudkan agar tidak ada laporan daerah yang kekurangan vaksin. Sebab, kuota vaksin dikirimkan dari pusat itu ada empat daerah tidak mendapat jatah kuota vaksin.
Menurut Yulianto, keempat daerah itu adalah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Magelang serta Wonosobo dan Kota Pekalongan.
"Provinsi diberi kewenangan untuk mendistribusikan sesuai dengan prioritas. Prioritas itu antara lain adalah sasarannya banyak, kedua mempunya lansia yang banyak dan komorbiditas lalu difabilitas dan sebagainya. Yang ketiga banyak kematian di suatu daerah, dan juga jumlah kasus aktif ini semuanya menjadi variabel-variabel untuk pendistribusian vaksin," kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, sebelumnya pemprov mendapatkan distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan sebanyak 992.140 dosis dan dibagikan ke seluruh daerah untuk pemenuhan vaksin dosis pertama maupun dosis kedua.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, antusias daerah menggelar vaksinasi sebenarnya cukup bagus dan masif menyasar masyarakat prioritas. Namun, karena kuota dari pemerintah pusat terbatas maka kegiatan vaksinasi di daerah tidak bisa berjalan optimal.
Menurut Ganjar, pemprov sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menambah alokasi vaksin. Apabila pemerintah pusat bersedia memenuhi permintaan Jateng, maka sebaran vaksinasi akan lebih merata. Sehingga, herd immunity di tingkat provinsi juga bisa cepat tercapai.
"Vaksinasi diperbanyak. Jadi mereka itu semangatnya top betul, bisa ngebut dan bisa menyampaikan dengan bagus kepada masyarakat sehingga masyarakat antusias. Tapi vaksinnya masih kurang. Maka coba komunikasi dengan kementerian terus menerus. Kasih dong kami lipatgandakan sampai 300 persen begitu, agar kami bisa ngejar," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar