Lokasi hunian premium yang ada di CitraGrand Semarang. |
Semarang-Sektor properti di Kota Semarang selama masa pandemi hingga saat ini, tidak mengalami penurunan pasar.
Terbukti, perumahan di segmen menengah atas masih diminati calon konsumen di Kota Semarang.
Sejumlah pengembang perumahan yang ada di Kota Semarang mengaku, produk jualannya di kisaran harga Rp2 miliar masih laku diminati calon pembeli.
General Manager Citragrand Semarang Cholief Choerrasjaini mengatakan prospek properti untuk segmen menengah atas, memang diakui tidak terkena imbas dari pandemi Covid-19. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Kamis (22/9).
Menurutnya, calon konsumen Kota Semarang diakuinya memang berbeda bila dibandingkan kota lainnya.
Bahkan, saat pandemi terjadi itu sektor properti di sejumlah kota mengalami penurunan dan pembatalan pembelian hingga 50 persen.
"Kota Semarang saat pandemi, yang batal beli itu hanya 1 persen saja. Artinya, sektor properti tidak terlalu berdampak karena pandemi," katanya
Cholief menjelaskan, segmen properti yang masih tumbuh positif adalah di kelas menengah ke atas.
Harga Rp2 miliar ke atas peminatnya masih banyak, dan produk terbaru Citragrand Tembalang yakni Blue Aqua sudah 15 orang yang mengambil Nomor Urut Pemesanan (NUP).
"Dari 55 unit yang kita tawarkan itu, 15 sudah NUP. Dan ukuran yang dipilih cukup besar, 12x25 meter," jelas Cholief.
Cholief menyebut, karakter pembeli Semarang diakuinya sedikit berbeda dibandingkan kota lain.
"Orang Semarang ini dengan sistem NUP belum begitu familiar, dan mereka masih menunggu produk jadinya. Beda dengan kota lain," imbuhnya.
Diketahui, Citragrand Tembalang menawarkan produk properti kelas menengah atas dengan harga mulai dari Rp2,9 miliar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar