Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Peduli Soal Konservasi DAS, Masyarakat Jateng Harus Diajak Jaga Kelestarian Alam

Masyarakat diajak melakukan penghijauan di lahan
kritis di Jateng.
Semarang-Sekda Jawa Tengah Sumarno mengajak masyarakat untuk ikut peduli, terhadap daerah aliran sungai (DAS). Yakni, dengan melakukan konservasi dan penghijauan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan ketersediaan sumber air. Pernyataan itu dikatakan di sela penanaman pohon di Argo Gondang Desa Jembrak Kecamatan Pabelan di Kabupaten Semarang, kemarin.

Sumarno mengatakan penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, agar ketersediaan sumber air bersih tetap terjaga. 

Menurutnya, masyarakat dengan dibantu dan didorong pemerintah desa setempat bisa lebih peduli terhadap masalah lingkungan. Utamanya yang berkaitan dengan lingkungan DAS.

Sumarno menjelaskan, kegiatan penanaman pohon di DAS dianggap penting untuk menjaga ketersediaan air bersih.

Selain itu, tanaman yang sudah ditanam bisa dirawat masyarakat agar memberikan manfaat lebih.

"Karena permasalahan lingkungan menjadi tanggung jawab semua stakeholder, tidak hanya yang di aliran sungai atau tidak hanya di hulu tapi semua terlibat di situ. Sehingga perlu menyadarkan ke masyarakat bahwa daerah aliran sungai ini sangat penting," kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, daerah aliran sungai juga bisa menjadi sumber penyediaan air bersih. Karena masyarakat baru tersadar ketika mata air mati, sebab banyak pohon yang ditebangi tanpa adanya upaya penghijauan.

"Jadi ini perlu disadarkan, tidak hanya berbicara aspek ekonomi saja tapi juga harus melihat aspek penting lainnya. Yaitu masalah ketersediaan air," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widi Hartanto menambahkan, sepanjang Januari-Oktober 2022 kemarin pihaknya sudah menanam lebih dari 1,1 juta bibit pohon di daerah atau lahan kritis.

Bibit yang ditanam merupakan tanaman kayu keras dan multipurpose tree species (MPTS).

Widi menjelaskan, pihaknya bersama masyarakat terus melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis di provinsi ini. 

Menurutnya, masih ditemukan beberapa lahan kritis di Jateng dan belum dilakukan upaya penghijauan.

Yakni di Kecamatan Karanggayam dan Karangsambung di Kabupaten Kebumen dan saat ini sedang dilakukan konservasi penghijauan. Selain itu juga ada di Kabupaten Tegal, Wonogiri, Kendal dan Blora.

"Kemudian upaya-upaya lain kita lakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah yang kondisinya belum maksimal atau kurang bagus, kita lakukan penanaman bersama masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah ada gerakan penanaman, sehingga kami juga berharap ini menjadi budaya kita untuk terus menanam di mana pun tempat yang memang masih ada lahan kosong untuk ditanam supaya lingkungan terjaga," ucap Widi.

Lebih lanjut Widi menjelaskan, saat ini pihaknya mencatat sudah ada 251.037 hektare lahan kritis di Jateng yang berhasil dipulihkan. Sedangkan sejak 2014 lalu, sudah ada 101 juta batang pohon yang ditanam untuk penghijauan di Jateng. (K-08)

Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar