Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Harga Bawang Merah Naik, Inflasi Jateng 0,24 Persen di November 2018

Bawang merah jadi penyumbang inflasi di Jateng pada November 2018
dengan laju inflasi 0,24 persen 
Semarang-Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan di Jawa Tengah, dengan sentra produksi di Kabupaten Brebes. Namun, kenyataan di lapangan, bawang merah kerap menyumbang laju inflasi di provinsi ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, bawang merah kembali menjadi penyumbang terjadinya inflasi di provinsi ini. Inflasi Jateng pada November 2018 kemarin, sebesar 0,24 persen dan daerah paling tinggi laju inflasinya adalah Purwokerto sebesar 0,32 persen dan terendah Kota Semarang hanya 0,21 persen.

Menurutnya, inflasi di Jateng hampir terjadi di semua kelompok pengeluaran, bahan makanan, kesehatan dan kelompok pendidikan.

Sentot menjelaskan, khusus bawang merah yang menyumbang laju inflasi pada November ini bisa dikatakan siklus tahunan. Sebab, menjelang akhir tahun ini di daerah sentra produksi bawang merah masih masuk masa tanam.

"Inflasi di November ini umumnya karena terjadi kenaikan harga bawang merah, kemudian diikuti harga BBM serta beras, telur ayam ras dan angkutan udara," kata Sentot, Senin (3/12).

Lebih lanjut Sentot menjelaskan, bawang merah yang masuk kategori volatile food ini memang hampir setiap tahun memberi kontribusi terhadap laju inflasi di provinsi ini.

"Harus ada inovasi dan campur tangan dari pemerintah, agar bawang merah tidak terus menjadi penyumbang inflasi," ujarnya.

Sentot menjelaskan, meskipun di Jateng terjadi inflasi, namun masih ada beberapa komoditas yang mampu meredam kenaikan inflasi. Yakni turunnya harga buah-buahan dan sayuran.

"Masih bagus, inflasi kita tetap terjaga," ucap Sentot.

Sentot menyebut, sepanjang 2018 dari Januari-November, laju inflasi di Jateng berada di angka 2,36 persen. Sehingga, di harapkan pada akhir tahun tetap terjaga di kisaran 3,5 persen plus minus satu persen. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar