Salah satu spot foto terbaik di Karimunjawa, Jepara. |
Semarang, Para pelaku usaha wisata, baik agen perjalanan atau pegiat wisata mengaku akses ke Karimunjawa Jepara terkendala. Yakni, hanya mengandalkan perjalanan melalui kapal penyeberangan saja. Sehingga, diperlukan adanya penambahan akses melalui jalur udara.
Ketua Asita Jateng Joko Suratno mengatakan saat ini pihaknya sedang gencar melakukan promosi wisata, yakni paket perjalanan ke Karimunjawa kepada masyarakat Tiongkok. Karena, selama ini wisatawan Tiongkok datang ke Indonesia hanya mengunjungi Pulau Bali saja. Sedangkan yang datang ke Jawa Tengah, kebanyakan hanya melakukan urusan bisnis atau bertemu dengan keluarga.
Oleh karena itu, jelas Joko, karena potensi wisatawan asal Tiongkok cukup besar, maka yang akan ditawarkan adalah destinasi ke Karimunjawa. Sebab, keindahan Karimunjawa tidak kalah dengan Bali.
Namun, agar wisatawan Tiongkok mau datang dan berkunjung ke Karimunjawa, pihaknya meminta pemerintah untuk bisa menambah akses ke wilayah terluar dari Kabupaten Jepara tersebut. Salah satunya melalui jalur udara. Yakni, dengan penambahan jadwal penerbangan ke Karimunjawa.
Karimunjawa harus dibenahi aksebilitasnya. Salah satu kendala ke Karimunjawa karena memang soal akses. Mungkin, solusinya bisa menambah jadwal penerbangan ke Karimunjawa. Syujukur-syukur ada reguler flight atau carter flight yang jelas bagi wisatawan ke sana. Kalau itu dibenahi, saya yakin bisa mendorong wisatawan Tiongkok ke Karimunjawa, kata Joko.
Lebih lanjut Joko menjelaskan, magnet Karimunjawa selama ini masih belum tergarap optimal. Khususnya di dalam menarik wisatawan Tiongkok untuk datang. Sebab, beberapa destinasi wisata lainnya jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok cukup besar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar