BI: Kredit Rumah Tipe Sedang Tumbuh 13,4 Persen Pada Triwulan III 2017

Seorang penjaga stand perumahan berjaga menunggu pengunjung di ajang
Property Semarang Expo ke-9 di Atrium Mal Paragon, Rabu (8/11).

Semarang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat, ada kenaikan indeks harga properti komersial di Kota Semarang pada triwulan III 2017. Kenaikan itu sejalan dengan naiknya permintaan properti komersial, baik secara triwulanan maupun tahunan. Kondisi ini mengalami pertumbuhan bila dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Rahmat Dwisaputra mengatakan indeks permintaan properti komersial mengalami kenaikan sebesar 0,18 dari periode sebelumnya, atau naik 2,09 persen dari tahun sebelumnya.

Bahkan, penyaluran kredit konsumsi terkait properti juga mengalami peningkatan. Yakni, ada kenaikan sebesar 8,86 persen. Kenaikan kredit properti itu didasarkan pada jenis kredit properti yang diambil. Untuk kredit rumah tipe menengah ke atas naik 37,66 persen dibanding tahun sebelumnya.

"KPR tipe 20-70 dan tipe di atas 70 pada Agustus 2017 mengalami peningkatan. Untuk tipe rumah 20-70, KPR-nya meningkat 13,4 persen. Sedangkan tipe rumah di atas 70, KPR-nya tumbuh 8,8 persen," kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, dengan kondisi demikian mengindikasikan jika daya beli masyarakat masih bergerak positif.

Namun, kondisi berbeda justru dikeluhkan sejumlah pengembang perumahan di Kota Semarang. Beberapa kali menggelar pameran perumahan di pusat perbelanjaan dan juga open house, empat bulan menjelang tutup tahun penjualannya terus merosot.

Ketua Property Semarang Expo Dibya Hidayat menyatakan, dari 60 unit target yang dipatok selalu kurang dari 50 persen pencapaiannya.

"Penjualannya anjlok dan tidak sesuai target. Target penjualan tahunan juga akan semakin jauh harapannya," ujarnya. (K-08)