Maket Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang |
Semarang, Staf Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro mengatakan di dalam mengembangkan potensi pariwisata setiap daerah, tidak bisa berdiri sendiri atau dilakukan sepihak saja. Pariwisata merupakan kerja keroyokan antara pemerintah, agen wisata, masyarakat dan juga instansi lain untuk menggerakan dan menarik wisatawan datang. Karena, sektor pariwisata di Indonesia sekarang sedang motor penggerak ekonomi daerah dan juga negara.
Pada 2016 kemarin, jelas Judi, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta orang dan di tahun ini targetnya dinaikkan menjadi 15 juta wisatawan. Sedangkan hingga berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2019 mendatang, target wisawatan mancanegaranya mencapai 20 juta orang.
Selama ini, lanjut Judi, Bandara Ngurah Rai Bali dijadikan tulang punggung sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan mancanegara. Bandara di Pulau Dewata itu, ditargetkan bisa memberi kontribusi sebesar 40 persen wisatawan mancanegara. Namun, periode Januari-September 2017 kemarin baru tercapai 25 persen saja. Artinya, target yang ditetapkan terancam tidak bisa tercapai.
Oleh karena itu, jelas Judi, Bandara Ahmad Yani Semarang yang baru pada tahun depan resmi beroperasi, diharapkan bisa memberi kontribusi sebesar 25 wisatawan mancanegara sebagai pintu masuk ke wilayah Jawa Tengah.
Bandara Semarang sedang berbenah dan diharap bisa turut menyumbang kunjungan wisatawan mancanegara yang datang. Silakan kalau mau eksplor Semarang, Solo atau Yogya melalui bandara Semarang. Yang penting, Bandara Ahmad Yani Semarang bisa dioptimalkan potensinya, kata Judi.
Menurut Judi, dengan saling bekerjasama untuk menggarap pariwisata di Jawa Tengah agar wisatawan mancanegara datang maka industri di provinsi ini akan tumbuh dan terus berkembang. Sehingga, dampak akhirnya bisa memberikan kontribusi kepada perekonomian di Jawa Tengah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar