Semarang-Terus munculnya fenomena penyebaran konten berita hoax,menunjukkan masih rendahnya literasi digital di masyarakat melalui internet.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomiinfo) terus menggerakkan aksi-aksi, untuk memerangi konten negatif di media sosial (medsos). Salah satunya, dengan menggiatkan literasi digital kepada para mahasiswa atau generasi milenial memerangi hoax dan cyberbullying.
Direktur Ekosistem Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kemkominfo Danny Januar mengatakan menggerakkan masyarakat untuk melek internet dan meningkatkan literasi digitalnya, bukan hal yang mudah dilakukan. Sehingga, pihaknya terus menggandeng komunitas dan penggiat internet untuk bisa meningkatkan literasi masyarakat, agar peduli dan tidak ikut menyebarkan konten-konten berisi hoax.
Menurutnya, gerakan literasi digital melibatkan kerja sama semua pihak. Bahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga ikut menggalakkan literasi digital secara benar dan bermartabat.
"Literasi digital memang itu merupakan program Kemkominfo. Dimaksudkan, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana penggunaan internet secara baik, bagaimana menangkal konten-konten negatif," kata Danny.
Lebih lanjut Danny menjelaskan, fokus gerakan literasi digital tidak sekadar penguasaan teknologi kepada masyarakat saja tetapi juga etika penggunaannya.
"Dalam pelaksanaanny, perlu mendapat perhatian dari seluruh elemen masyarakat. Prinsipnya, etika tentang penggunaan media sosial harus disadarkan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar