Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang |
Semarang-Pembangunan Pasar Johar tahap pertama sudah dilakukan pada 20 Oktober 2017 kemarin. Pemkot Semarang berharap, pengerjaannya bisa selesai tepat waktu dan menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara.
Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan pada tahun depan, pihaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp50 miliar sebagai dana percepatan untuk pembangunan Pasar Yaik.
Menurutnya, agar proses pembangunan Pasar Yaik segera rampung, diharapkan para pedagang bisa mengikuti arahan dari pemerintah. Yakni, bersedia di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sebagai kawasan relokasi pedagang Pasar Johar.
Dengan pedagang bisa diajak bekerjasama, jelas Hendi, sapaan akrabnya, maka pada 2020 mendatang Pasar Johar bisa segera ditempati pedagang.
"Yang di Yaik ini kan harus pindah ke MAJT, karena Yaik tahun depan ada anggaran Rp50 miliar. Persoalannya begini, kita dapat berkah anggaran percepatan dari pemerintah pusat. Masak bangun nunggu dua tahun lagi, wong dananya sudah ada? Semakin cepat dibangun, Pasar Johar juga semakin tuntas dalam waktu yang dekat," kata Hendi.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan, pembangunan Pasar Johar mendapat perhatian dari pemerintah pusat, pascakebakaran hebat yang terjadi. Dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapatkan dana sebesar Rp240 miliar, untuk melanjutkan bangunan cagar budayanya. Sehingga, bangunan cagar budaya yang terbakar bisa dibangun kembali.
Diketahui, Pemkot Semarang harus merelokasi 1.030 pedagang ke kawasan MAJT, agar Pasar Johar bisa dibangun kembali. Ditargetkan, pada Januari 2020 mendatang sesuai rencana semua pedagang bisa kembali ke Pasar Johar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar