![]() |
Kepala BNN Provinsi Jateng Brigjen Pol Tri Agus Heru (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti yang disita dari seorang pengajar di ponpes di Surakarta. |
Semarang-Peredaran narkoba di wilayah Jawa Tengah pada masa sekarang ini sudah merambah ke semua pihak, tidak terkecuali ke lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng Brigjen Pol. Tri Agus Heru mengatakan beberapa kasus peredaran narkoba yang ditangani, hampir merata menyerang ke sejumlah sektor masyarakat. Tidak hanya masyarakat umum, tetapi juga dunia pendidikan. Bahkan, sudah merambah ke lingkungan ponpes.
Menurutnya, masuknya narkoba ke ponpes itu diketahui dari tertangkapnya seorang tenaga pengajar di salah satu ponpes di Kota Surakarta berinisial AGR. Bahkan, yang bersangkutan pada Senin (9/4) akan berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.
Padahal, jelas Tri Agus, ponpes digadang-gadang menjadi benteng terakhir di masyarakat yang bisa menahan serbuan peredaran narkoba.
Oleh karena itu, lanjut Tri Agus, perang melawan peredaran narkoba harus digalakkan dengan melibatkan peran serta semua pihak tidak hanya penegak hukum saja.
"Dalam kaitan kasus ini menyebutkan bawah narkoba telah merambah seluuh kondisi sosial masyarakat kita, karena belum lama ini BNN Provinsi Jawa Tengah juga telah menangkap seorang mahasiswa dari universitas di Semarang. Kemudian, narkotika juga telah masuk ke pondok pesantren yang menjadi benteng terakhir pertahanan moralitas di Indonesia," kata Tri Agus.
Lebih lanjut Tri Agus menjelaskan, pihaknya akan kembali mensinergikan kerja sama dengan kelompok-kelompok agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membantu menyebarkan informasi bahaya narkoba.
"Kita sudah pernah menjalin kerja sama dengan MUI Jateng untuk mencegah peredaran nakoba. Sekarang kita tingkatkan lagi," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar