![]() |
Petugas dari BKIPM Semarang menjelaskan kepada seorang pengun- jung tentang ciri ikan yang layak konsumsi di Java Supermal. |
Semarang-Guna mencegah peredaran ikan tidak layak konsumsi di pasaran, Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Semarang menggelar sosialisasi kepada masyarakat ke sejumlah pasar moderen dan tradisional di Kota Semarang, kemarin.
Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi BKIPM Semarang Widodo Nugroho Subari mengatakan kegiatan tersebut dalam angka Bulan Bhakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan 2018, sehingga pihaknya menggelar sosialisasi tentang ikan dan produk olahan ikan kepada masyarakat. Yakni melalui kegiatan BKIPM Goes to Market.
Menurutnya, masyarakat perlu mendapat sosialisasi tentang cara memilih ikan segar agar tidak tertipu karena diberi bahan pengawet. Dengan sosialisasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan ikan segar yang bermutu serta layak dikonsumsi.
Widodo menjelaskan, ciri-ciri memilih ikan segar adalah melihat warna kulit yang terlihat terang dan cerah. Kemudian, daging ikan bila ditekan terasa keras dan tidak berbau busuk.
"Kita perkenalkan bagaimana cara memilih ikan yang baik. Mulai dari memilih ikan, udang, cumi maupun kerang. Kegiatan ini kita lakukan di bulan bhakti, dan dilakukan di pasar tradisional dan moderen. Kalau di luar bulan bhakti kita lakukan yang namanya monitoring kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya. Itu setahun bisa tiga kali," kata Widodo.
Lebih lanjut Widodo menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan monitoring tentang ikan layak konsumsi di masyarakat. Bahkan, dalam setahun kegiatan tersebut dilakukan selama tiga kali.
"Lokasi yang kita lakukan monitoring adalah daerah pesisir yang biasa jadi sentral penjualan ikan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar