Sudirman Said dan Ida Fauziyah bersama para pengurus parpol pen- dukung akan melaporkan akun penyebar fitnah ke polisi. |
Semarang-Pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Sudirman Said-Ida Fauziyah pada Lebaran kemarin diterpa fitnah dan kampanye hitam. Padahal, keduanya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 ini berupaya menghadirkan politik yang santun dan menjunjung tinggi etika serta moral.
Calon Gubernur (Cagub) Sudirman Said mengatakan pilkada di Jawa Tengah itu, seharusnya bisa menyuguhkan politik berakhlak sesuai dengan tagline Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng. Yakni, "Becik Tur Nyenengke".
Menurutnya, dengan berdasar pada tagline KPU itu, maka akan menghasilkan calon pemimpin yang baik dan menyenangkan.
Sudirman menjelaskan, munculnya kampanye hitam ataupun fitnah yang diarahkan kepada dirinya dan pasangannya, Ida Fauziyah, sebenarnya sudah terjadi pencalonannya pada Februari 2018 kemarin. Hanya saja, fitnah dan serangan kampanye hitam terakhir pada masa Lebaran sudah dianggap kelewat batas dan harus ada tindakan.
Oleh karena itu, lanjut mantan menteri ESDM tersebut, pihaknya bersama para pengurus partai politik (parpol) pengusung mengancam akan membawa kasus ke polisi.
"Dan kita lihat nanti apabila somas tidak ditanggapi, kita akan laporkan kepada penegak hukum. Sebab, kita percaya pada penegakan hukum. Pilkada Jatengg itu diiringi dengan tagline sangat baik. Tagline KPU Jawa Tengah itu pilkada yang becik tur nyenengke. Tetapi, kami menyayangkan dan prihatin karena tagline itu terganggu dengan kampanye-kampanye hitam dan fitnah-fitnah," kata Sudirman di Semarang.
Sementara, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Ida Fauziyah menambahkan, Jateng akan hancur jika kecurangan, korupsi dan semua jenis politik hitam menjadi metode atau cara berpolitik. Sehingga, untuk menyelamatkan Jateng harus dipastikan politik bekerja sesuai etika.
"Untuk menyelamatkan Jawa Tengah, kita harus pastikan politik bekerja secara etis yang bertumpu pada moral. Hanya dengan itu, demokrasi akan menjadi rahim bagi keadilan, kemajuan dan kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah," ujarnya.
Oleh karena itu, jelas Ida, jika kampanye hitam dan fitnah yang menyerang dirinya dibiarkan dan terus hidup maka akan memberi kesan dibenarkannya cara-cara tidak beradab dalam berpolitik.
"Intinya, kami ingin hukum jalan dan hukum tegak untuk memberi rasa keadilan," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar