Gubernur Ganjar Pranowo (kiri) satu panggung dengan Kepala Perwakilan BI Jateng Hamid Ponco Wibowo di acara ketoprak, Jumat (8/3). |
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wubowo mengatakan upaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengenalan ciri-ciri keaslian uang Rupiah terus dilakukan pihaknya, termasuk menggunakan sarana kesenian daerah berupa ketoprak untuk sosialisasi kebijakan pembayaran dari BI di KPw BI Jateng, Jumat (8/3) malam.
KPw BI Jateng bersama dengan pemprov dan stake holder terkait, jelas Ponco, ingin mengangkat kesenian daerah masyarakat setempat bisa dinikmati semua lapisan masyarakat. Tidak hanya warga perdesaan, tapi juga para pejabat dan juga generasi milenial sekarang.
Menurutnya, tidak hanya tugas BI saja di dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah tetapi juga tugas semua pihak. Oleh karenanya, dengan mengajak Gubernur Ganjar Pranowo dan Sekda Jateng Sri Puryono serta beberapa pimpinan perbankan di provinsi mengedukasi masyarakat tentang keaslian Rupiah dan sistem pembayaran saat ini dirasa penting.
Ponco menjelaskan, ada beberapa kebijakan BI yang disampaikan dengan apik dan dibumbui humor ala ketoprak bisa mengena kepada para penonton. Di antaranya adalah Gerakan Nasional Non Tunai, dan clean money policy atau merawat uang Rupiah dengan baik.
"Kerja sama kami dari Bank Indonesia dengan Pemprov Jawa Tengah, menggelar seni budaya ketoprak. Kita mengambil tema "Jumenengan Joko Tingkir". Dari cerita itu, kita selipkan kebijakan BI, misal edukasi ke masyarakat bagaimana sistem pembayaran sekarang ini. Sebab, salah satu tugas kita adalah menjaga kelancaran sistem pembayaran. Dengan membawa sarana ketoprak, harapan kami apa yang ditampilkan bisa mengena di masyarakat. Terutama, mengetahui ciri-ciri keaslian uang Rupiah," kata Ponco usai berperan sebagai Joko Tingkir.
Ponco lebih lanjut menjelaskan, untuk menampilkan kesenian ketoprak kepada para tamu yang hadir, KPw BI Jateng menggandeng kelompok Wayang Orang Ngesti Pandowo dan mengajak Gubernur Ganjar Pranowo menjadi Ki Kebo Kenanga dan Sekda Jateng Sri Puryono sebagai Sultan Trenggono. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar