MR Prijanto Ketua DPD REI Jateng |
Semarang-Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, dan tidak bisa ditunda pembeliannya. Sehingga, permintaan akan rumah terus tinggi karena kebutuhan hunian tersebut. Termasuk di Kota Semarang, yang disebut sebagai kota terpadat keempat di Indonesia.
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah MR Prijanto mengatakan kebutuhan akan hunian di Kota Semarang yang terus meningkat, membuat semakin sempitnya lahan untuk dijadikan areal permukiman baru. Akibatnya, harga tanah menjadi semakin mahal.
Menurutnya, semakin mahalnya harga tanah di Kota Semarang membuat pengembangan Kota Semarang semakin melebar untuk dijadikan kawasan perumahan baru.
Prijanto menyatakan, para pengembang perumahan banyak melirik wilayah-wilayah yang berbatasan dengan kabupaten lain di sekitar Kota Semarang. Misalnya Kabupaten Demak di sisi timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan dan barat berbatasan dengan Kendal. Ketiga wilayah itu, saat ini semakin ramai dengan dibukanya permukiman baru.
"Untuk berkembangnya ke arah timur Semarang sampai batas Kabupaten Demak, selatan ke atas hingga batas Ungaran dan yang bagus sekali adalah bagian barat hingga ke Kendal. Itu adalah tiga lokasi yang perkembangan permukimannya cukup bagus. Kalau yang di wilayah barat dengan adanya KIK di Kendal, juga sudah banyak dilirik pengembang perumahan. Apalagi, sekarang ada tol Trans Jawa yang banyak dilirik pengembang untuk membangun perumahan di dekat exit tol," kata Prijanto, Selasa (5/3).
Lebih lanjut Prijanto menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan tol Trans Jawa yang sudah selesai turut mendorong dibukanya kawasan permukiman baru. Termasuk, Kawasan Industri Kendal (KIK) yang menjadi pusat industri baru di wilayah barat antara Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal.
"Sekarang ada pengembang yang mulai membangun kawasan perumahan mendekati pintu-pintu tol. Ada yang di Ungaran, Salatiga dan Kendal," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar