Sejumlah kapal nelayan melakukan bongkar muat ikan di Pelabuhan Juwana. |
Semarang-Nelayan-nelayan yang ada di Jawa Tengah harus bisa menangkap ikan-ikan besar di perairan sekitar, untuk bisa meningkatkan derajat kesejahteraannya. Hal itu dikatakan Gubernur Ganjar Pranowo ketika mengunjungi Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, kemarin.
Menurutnya, nelayan di Jateng harus bisa naik kelas tidak hanya sekadar mencari ikan tapi menjadi menangkap ikan.
Maksudnya, jelas Ganjar, dengan kemajuan teknologi sekarang ini nelayan tidak perlu susah-susah mencari ikan di laut. Dengan teknologi yang dimiliki, nelayan tinggal mengikuti arahan dari pemerintah untuk menangkap ikan di lautan.
"Nelayan itu tidak cukup mencari ikan saja, konsepnya harus dibalik. Dia harus menangkap ikan. Kalau mencari ikan itu tugas pemerintah, kan ada alat fish finder. Kalau fish finder sudah ditempel digital dan link ke kita, maka akan kita informasikan. Pada saat ikan bergerak ke mana, itu mengikuti cuaca. Maka pada saat itu, nelayan diarahkan ke titik tertentu. Tinggal putar haluan pakai kompas, lalu tebar jaring dan Insya Allah dapat," kata Ganjar.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, dirinya pernah bertanya kepada Lembang Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait teknologi mencari lokasi ikan. Hasilnya, sumber makanan ikan, yaitu planton bisa dideteksi dengan satelit. Lewat informasi dari fish finder itu, lokasi ikan bisa diinformasikan kepada nelayan lewat gawai atau perangkat elektronik yang dimiliki nelayan.
"Dengan peralatan canggih itu, maka nelayan memiliki kepastian saat melaut. Sehingga, mereka bisa menangkap ikan dengan hasil memuaskan," jelasnya.
Diketahui, Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng memiliki 12 unit GPS fish finder dan dibagikan kepada nelayan. Saat ini, total nelayan di Jateng ada 171 ribu dengan 4.952 kapal. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar