Sejumlah santri di pondok pesantren di Semarang sedang mengolah ikan untuk disantap bersama. |
Semarang-Ikan merupakan salah satu makanan yang kaya akan protein, dan dibutuhkan tubuh manusia. Protein di dalam ikan, juga penting untuk mencegah stunting bagi bayi yang masih dalam kandungan.
Namun, untuk di Jawa Tengah tingkat konsumsi makan ikannya masih terbilang rendah. Hanya 29,19 kilogram per kapita per tahunnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan provinsi ini masih kalah, bila dibandingkan daerah lainnya untuk konsumsi makan ikannya. Jawa Timur saja, tingkat konsumsi makan ikan sudah mencapai 36 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan untuk nasional, angkanya sudah mencapai 51,5 kilogram per kapita per tahun.
Menurutnya, Jateng memiliki potensi luas laut sebesar 1,64 juta hektare dengan hasil perikanan nelayan tangkap atau budidaya sebanyak 956 ribu ton ikan per tahunnya.
Fendiawan menjelaskan, untuk meningkatkan konsumsi makan ikan di masyarakat Jateng perlu ada upaya lebih masif lagi. Salah satunya, dengan mendistribusikan ikan-ikan segar dari pantura ke wilayah daerah pedalaman. Yang saat ini sudah berjalan ada di Kabupaten Sukoharjo.
"Kita mencoba mendistribusikan ikan dari panturan itu hingga ke pedalaman, karena memang kalau di kabupaten pedalaman itu rata-rata konsumsi ikan 22-25 kilogram per kapita per tahun. Masih rendah, dan di level provinsi juga hanya 29 kilogram per kapita per tahun. Selain promosi gemar makan ikan, kita juga coba menyediakan ikan langsung ke masyarakat dengan harga murah dan terjangkau serta berkualitas dan terjamin. Saat ini baru ada di Sukoharjo, dan nanti akan kita replikasi ke daerah lain," kata Fendiawan, Jumat (17/5).
Lebih lanjut Fendiawan menjelaskan, dengan upaya yang dilakukan itu, pihaknya optimistis jika konsumsi makan ikan masyarakat Jateng akan meningkat. Sehingga, pada tahun ini pihaknya menargetkan tingkat konsumsi makan ikan bisa mencapai 30 kilogram per kapita per tahun.
"Kami akan genjot terus gerakan gemar makan ikan, melalui sejumlah upaya dan sosialisasi," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar