Pengungsi dari Wamena akan diangkut menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara. |
Semarang-Kepala Biro Kesra Jawa Tengah Imam Masykur mengatakan pemprov masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi, dengan pemerintah di Wamena terkait warga Jateng di daerah tersebut. Sedianya, pemprov akan memulangkan seluruh warganya yang ada di Wamena maksimal 11 Oktober 2019.
Pemulangan seluruh warga Jateng yang ada di Wamena, jelas Imam, akan difasilitasi pemprov bersama pemkab masing-masing dibantu pemerintah pusat.
Imam menjelaskan, dari 57 orang warga Jateng yang berada di Wamena sekarang tinggal menyisakan 30 orang saja. Sebanyak 27 warga dari Jateng diketahui sudah pulang kampung ke halamannya dengan biaya sendiri, atau difasilitasi pemkab masing-masing.
Menurutnya, pemerintah sudah menyediakan kapal laut di Jayapura untuk membantu proses pemulangan warga Jateng ke daerah masing-masing.
"Jumlah 57 orang ini, ada sebagian yang sudah pulang dengan difasilitasi pemerintah kabupaten/kota. Misal Pemkab Blora memfasilitasi lima orang warganya, dan pulang hari Rabu besok. Kabupaten Tegal ada dua orang yang pulang dengan biaya sendiri, dan ada empat orang difasilitasi. Kalau pemkab tidak memfasilitasi, kami arahkan untuk ikut kapal tanggal 9-11 Oktober gratis dari Jayapura ke kota tujuan masing-masing. Ini instruksi langsung dari waki presiden," kata Imam, Senin (7/10).
Lebih lanjut Imam menjelaskan, ke-30 warga Jateng yang masih bertahan itu diketahui berada di lima posko pengungsian. Di antaranya di Resimen Induk Kodam XVII/Cendrawasih, Pangkalan TNI AU Silas Papare dan Lantamal X Jayapura.
"Kondisi mereka dilaporkan sehat, cuma ada salah satu yang sedang hamil dan keguguran saat terpeleset di pengungsian. Sekarang sudah ditangani," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar