![]() |
Desain MAJT Magelang milik arsitek asal Kota Bandung menjadi juara dari sayembara yang diadakan Pemprov Jateng, belum lama ini. |
Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Jateng Hanung Triyono mengatakan pembangunan MAJT di sekitar kawasan Candi Borobudur itu, untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Rencananya, MAJT itu akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare dan merupakan pengembangan dari Masjid An Nur yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Mungkid tidak jauh dari kawasan Candi Borobudur.
Hanung menjelaskan, pembangunan MAJT di sekitar kawasan Candi Borobudur untuk mendorong terwujudnya wisata halal dan wisata religi di sekitar Borobudur. Sehingga, bersinergi dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut serta Gereja Ayam dan Puthuk Setumbu sebagai destinasi unggulan di Jateng.
"Kawasan Borobudur akan coba dibangun menjadi satu kawasan pariwisata strategis nasional, dan super prioritas. Jadi, gagasan ini sebenarnya muncul dari para ulama di Magelang. Kawasan Borobudur tidak hanya menjadi pariwisata Borobudur sebagai sentral, tapi kita juga melihat semuanya ini menjadi satu kesatuan untuk bisa dilihat menjadi kawasan wisata religi," kata Hanung, kemarin.
Sementara Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang, karena desain MAJT di kawasan Borobudur menawarkan konsep yang menarik. Bahkan, pemenang dari desain MAJT itu merupakan seorang arsitek muda asal Kota Bandung.
Ganjar menjelaskan, nantinya desain terbaik itu akan dibangun menjadi MAJT Magelang setelah proses penyusunan DED selesai. Pada tahun depan, diharapkan sudah bisa dibangun untuk merangsang kembali ekonomi daerah.
"Kami ingin seluruh bangun yang ada, desainnya sangat menarik. Kita libatkan partisipasi masyarakat, untuk bisa mendesain MAJT. Dan ternyata, arsitek muda kita banyak yang hebat-hebat," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar