Gubernur Ganjar Pranowo memborong dagangan milik PKL di kawasan Tembalang. |
Semarang-Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan kedua 2021, mengalami pertumbuhan sebesar 5,66 persen. Sebelumnya, pada empat kuartal terakhir mengalami kontraksi akibat hantaman dampak pandemi COVID-19. Pernyataan itu dikatakan melalui daring tentang perekonomian Jateng triwulan kedua 2021, kemarin.
Menurut Sentot, berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) itu perekonomian Jateng pada triwulan kedua 2021 mengalami pertumbuhan dibanding triwulan pertama 2021.
Sentot menjelaskan, dari sisi produksi diketahui jika pertumbuhan ekonomi Jateng didorong hampir semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi di sektor usaha transportasi dan pergudangan sebesar 83,43 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada sektor ekspor sebesar 34,43 persen.
"Pemulihan ekonomi Jawa Tengah sudah menunjukkan tanda-tanda sejak triwulan pertama, dan semakin baik pada triwulan kedua. Namun demikian, banyak hal yang memang kita masih hadapi. Misalnya bahwa secara nasional pada triwulan kedua 2021 masih diberlakukan kebijakan PPKM," kata Sentot.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan kedua 2021 ini dianggap menjadi kabar gembira di tengah pandemi COVID-19 yang belum mereda. Ekonomi Jateng yang sudah mulai menggeliat, menjadi sinyal positif terhadap bergerak roda perekonomian.
Namun demikian, Ganjar menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi masih banyak didorong dari sisi konsumsi. Salah satunya, adalah belanja pemerintah di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dan juga BUMN/BUMD di Jateng.
"Cuma memang pertumbuhan itu lebih pada konsumsi nomor satu. Belanja pemerintah sesuai perintah presiden itu ternyata hasilnya kelihatan. Tapi angka-angka ini mesti kita siapkan betul, bahwa masih banyak yang kena PHK," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar