Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Jateng Masih Kurang Tenaga Pengajar Untuk Madrasah

Gubernur Ganjar Pranowo saat membantu langkah KH Acmad,
mantan wagub di era Gubernur Mardiyanto, usai bertandang di
Puri Gedeh, belum lama ini.
Semarang-Kekurangan guru atau tenaga pengajar, tidak hanya dialami sekolah umum yang ada di pelosok Tanah Air. Namun, tenaga pengajar untuk madrasah di Jawa Tengah juga masih jauh dari ideal. Terutama, untuk mengajar di 306 madrasah berstatus negeri.

Kasi Pendidik dan Tenaga Pendidikan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Jateng Siti Mutmainah mengatakan pihaknya harus mengontrak guru honorer, untuk bisa mencukupi kekurangan tenaga pendidik di madrasah. Sehingga, bisa memberikan pengajaran kepada siswa didik untuk memenuhi standar pendidikan dan bersaing dengan sekolah umum.

Menurutnya, guru madrasah yang berstatus pegawai negeri saat ini sebanyak 8.453 orang dan disebar di 306 madrasah negeri. Sedangkan guru honorer yang dikontrak, mencapai 2.975 orang.

Siti menjelaskan, jumlah itu untuk madrasah negeri saja masih dianggap kurang. Padahal, masih ada madrasah swasta yang tersebar di seluruh Jateng sebanyak 10.682 madrasah.

"Katakan misalnya untuk Jawa Tengah, sekolah dengan madrasah ada kuota berapa? Kuota itu ada di BAN. Kuota itu sangat tergantung dari anggaran pemerintah yang diberikan kepada BAN, dan kuota ini bukan berarti kesiapan dari sekolah atau madrasah. Pada prinsipnya kan ukuran untuk mutu madrasah kita sudah punya melalui BAN itu tadi," kata Siti, Rabu (30/1).

Oleh karena itu, jelas Siti, diperlukan adanya campur tangan dari pemerintah daerah setempat untuk bisa membantu dalam penyiapan kebutuhan guru madrasah.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku akan membantu tenaga pendidik di madrasah diniyah dalam hal pemberian insentif. Pemprov akan mengucurkan dana hibah sebesar Rp205 miliar, dan dibagikan kepada 170.949 orang. Baik guru madrasah, pengajar di TPQ dan pengasuh pondok pesantren.

Ganjar menjelaskan, pemberian dana tersebut sebagai bentuk dukungan pemprov terhadap kindisi guru madrasah. Tujuannya, agar kualitas guru madrasah semakin bermutu dan profesional dalam mendidik siswanya.

"Ini banyak guru yang mengajar agama, tapi semuanya bisa tercover Kementerian Agama. Kita mencoba untuk bisa sharing dengan Kementerian Agama, agar mereka-mereka ini bisa diperhatikan. Tentu kalau Kementerian Agama saja tidak cukup untuk menangani itu. Kita juga sudah coba membantu, salah satunya melalui Baznas," ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pola pencairannya nanti hampir sama dengan dana hibah lainnya melalu Kanwil Kementerian Agama Jateng. Para penerima dana hibah mendapatkan bantuan melalui rekening dan alamat, yang sebelumnya sudah didata. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar