Gubernur Ganjar Pranowo didampingi Wagub Taj Yasin memberi penjelasan soal pelaksanaan PPKM skala mikro. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam mendukung pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di tingkat desa/kelurahan, maka pihaknya telah memetakan beberapa daerah dengan tingkatan risiko kerawanan.
Menurut Ganjar, ada lima kabupaten/kota dengan risiko tinggi. Sedangkan 25 kecamatan memiliki risiko tinggi, dan 158 desa/kelurahan berisiko tinggi.
Ganjar menjelaskan, untuk wilayah dengan risiko tinggi atau zona merah harus meningkatkan upaya tracing dan pengetesan warganya. Dalam pelaksanaan PPKM skala mikro itu, gerakan Jogo Tonggo harus terus dimaksimalkan.
"Maka kemarin kita mulai data dan deteksi daerah-daerah atau desa-desa dengan klasifikasi yang merah atau oranye dan kuning serta sebagainya. Maka dari itu, kita menyiapkan tindakan-tindakan yang sifatnya lebih teknis," kata Ganjar, Selasa (9/2).
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan dalam mendukung pelaksanaan PPKM mikro skala desa/kelurahan itu, pihaknya akan menambah tenaga tracer di level puskesmas. Pihaknya akan memberikan pembekalan tentang tata cara tracing, dan pembekalan tentang mencegah kepada tenaga tracer agar tidak terinfeksi
Yulianto menjelaskan, pihaknya juga di dalam penambahan jumlah tracer di tingkat puskesmas memberikan pembekalan tentang logistik Antigen dan alat pelindung diri (APD). Sehingga, pelaksanaan PPKM mikro di tingkat desa/kelurahan diharapkan bisa berhasil.
"Penambahan tracernya. Jadi kalau puskesmas jumlah tracernya itu tentunya untuk mengcover semua desa/kelurahan. Apalagi semua RW, itu tentunya tidak cukup. Makanya harus dibantu. Yang bantu itu bisa Babinsa atau Bhabinkamtibmas ditambah satgas-satgas Jogo Tonggo. Ini semuanya harus membantu," ucap Yulianto. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar