Iis Widya Harmoko Kasi Data dan Informasi BMKG Semarang |
Semarang-Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan suhu udara panas yang terjadi sepekan terakhir di Kota Semarang, karena fenomena gerak semu matahari. Kondisi ini akan berlangsung hingga Oktober 2021, atau saat posisi matahari berada di atas garis khatulistiwa. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Iis menjelaskan, suhu udara panas di Kota Semarang terjadi karena terpengaruh gerak semu matahari menuju selatan. Bahkan, suhu udara di Kota Semarang dirasakan cukup panas dan pada malam hari suhu udara mencapai 35,6⁰ C.
Menurut Iis, Kota Semarang pernah mencapai suhu udara tertinggi hingga 39⁰ C pada Oktober 2019 lalu.
"Pada saat ini, terutama di bulan Agustus-september suhu akan mulai semakin tinggi semakin naik. Di mana, biasanya secara umum suhu maksimum tertinggi itu terjadi pada bulan Oktober dan nanti akan turun kembali. Nanti akan naik lagi sekitar bulan Februari. Kenapa seperti itu? Karena tergantung dari gerak semu matahari. Di mana saat ini, posisi matahari itu sedang menuju ke selatan. Biasanya, di pertengahan September itu nanti matahari berada di atas khatulistiwa. Kalau di Jawa Tengah, biasanya terjadi pada bulan oktober. Makanya di bulan oktober itu ada yang namanya hari tanpa bayangan," kata Iis.
Lebih lanjut Iis menjelaskan, suhu udara panas tidak hanya dirasakan warga Kota Semarang saja tetapi juga beberapa kota lainnya di Jateng. Beberapa kota itu di antaranya adalah Kota Surakarta, Kota Tegal dan Kota Pekalongan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar