Gubernur Ganjar Pranowo melihat produk-produk kain batik dan lurik yang dipajang di butik Batik Srihanna Salatiga, Kamis (6/8). |
Semarang-Adalah Sri Ambarwati, pemilik Batik Srihanna Salatiga mengaku terdampak karena pandemi. Usahanya nyaris gulung tikar, karena sudah tidak ada lagi pesanan ataupun pembeli yang datang.
Ambarwati mengatakan saat ini usahanya sedikit demi sedikit, mulai bangkit dari keterpurukan. Sehingga, kini sudah bisa bernafas lega setelah mulai banyak berdatangan pesanan.
Ambarwati menjelaskan, saat mencoba mengikuti LapakGanjar mulai terasa usahanya mengalami perubahan. Satu demi satu, permintaan kain batik dan lurik mulai datang.
Menurutnya, tidak disangka jika kemudian permintaan naik hingga 350 persen.
"Saya itu terdampak COVID-19, dan sangat terbantu dengan adanya lapak Pak Ganjar. Penjualan saya sekarang naik 350 persen. Ini sangat luar biasa, dan saya sebagai UMKM kecil sangat terbantu secara signifikan. Permintaan memang saya akui banyak yang datang dari luar kota, dan ada juga dari luar negeri. Kebanyakan adalah konsumen baru," kata Ambarwati, Kamis (6/8).
Lebih lanjut Ambarwati menjelaskan, dari pemesanan kain batik dan lurik yang datang itu kebanyakan berasal dari luar kota. Kebanyakan, juga mengaku mengetahui setelah melihat postingan dari Lapak Ganjar.
"Sebagai ucapan terima kasih, saya memberikan masker kain lurik buatannya untuk Pak Ganjar dan istrinya. Masker kain itu, saya kirimkan ke rumah dinas," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar