Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

KPU: Pendidikan Politik Terus Ditingkatkan Untuk Naikkan Kualitas Partisipasi Pemilih di Pilgub 2018

Semarang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait tahapan pemilihan gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Tujuannya, untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat pemilih.

Sosialisasi terus digelar KPU, mulai dari tingkatan kabupaten/kota hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui proses Pilgub Jateng yang sedang berjalan. Termasuk, nanti ketika memasuki tahapan kampanye.

Ketua KPU Jateng Joko Purnomo mengatakan pihaknya tidak terlalu terpatok pada target pencapaian angka partisipasi, namun lebih kepada kualitas partisipasi masyarakat di Pilgub 2018 mendatang. Sebab, pengalaman dari Pilgub 2013 lalu pencapaian angka partisipasi pemilih tidak tercapai sesuai target. Bahkan, ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah angka partisipasi pemilihnya dinilai cukup rendah. Salah satunya adalah Kabupaten Pemalang.

Joko menjelaskan, angka partisipasi pemilih di Pemalang masuk rendah karena banyak pemilihnya yang merantau di luar daerah. Sehingga, ketika dilaksanakan pemungutan suara tidak bisa pulang ke kampung halaman.

Oleh karena itu, pada gelaran Pilgub 2018 mendatang, pihaknya akan menekankan kepada kualitas bukan kuantitas angka partisipasi pemilih. Yakni melalui media sosialisasi kepada masyarakat, baik di wilayah perkotaan atau perdesaan.

"Karena yang kita risaukan adalah kualitas partisipasi, bukan kuantitasnya. Maka saya katakan di beberapa tempat, KPU tidak risau dengan jumlah partisipasi pemilih. Dengan angka 60 persen saja, orang di dunia melihat sudah luar biasa," kata Joko, kemarin.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, agar masyarakat pemilih bisa menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara, perlu diedukasi lebih terstruktur, masif dan sistematis. Tujuannya, agar pemilih lebih cerdas memilih calon pemimpin yang berkualitas.

"Jangan mudah percaya dengan janji-janji tinggi tapi tidak tahu maksudnya, dan hindari money politik," tegasnya. (K-08) 
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar