Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BI: Angka NPL Jateng Masih di Bawah 5 Persen

Semarang-Stabilnya laju inflasi di Jawa Tengah, berdampak pada menurunnya angka kredit macet atau non performing loan (NPL) menjelang akhir tahun. 

Kredit macet perbankan umum per Agustus 2017 kemarin, masih berada pada level yang terjaga.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan dibandingkan periode yang sama tahun kemarin, angka kredit macet mengalami penurunan. Sebelumnya, angka kredit macet berada di level 3,43 persen dan sekarang berada di angka 3,36 persen.

Menurutnya, kasus berbeda berada di kelas bank perkreditan rakyat (BPR) yang justru angka kredit macetnya adaa peningkatan. Dari 6,87 persen di tahun kemarin, menjadi 7,43 pada tahun ini. Namun demikian, secara keseluruhan angka kredit macet masih terjaga dan berada di bawah level lima persen. 

"Rasio kredit macet baik, masih terjaga sebesar 3,36 persen. Yang agak tinggi NPL-nya adalah kredit modal kerja sebesar 4,4 persen, kredit investasi (3,1 persen) dan konsumsi (2,3 persen). Secara umum, NPL di Jawa Tengah masih di bawah lima persen," kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, di akhir tahun ini phaknya juga mencatat ada pertumbuhan kredit pembiayaan di sektor otomotif, khususnya mobil. Per Agustus 2017 kemarin, pembiayaan kredit pemilikan mobil tumbuh sebesar 10,5 persen. Sedangkan untuk kredit pemilikan sepeda motor, ada penurunan sebesar 36,4 persen.

"Turunnya kredit sepeda motor ini bisa jadi masyarakat sudah mulai mengurangi beli motor. Jika biasanya satu rumah ada dua atau tiga motor, sekarang tidak ambil lagi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Rahmat, di sektor perbankan khususnya dana pihak ketiga (DPK) ada pertumbuhan sebesar 10,4 persen. Sementara itu, tabungan dan deposito juga mengalami pertumbuhan masing-masing 11,8 persen dan 12,8 persen. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar