Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar: Iuran ke Saksi Memang Ada Tapi Bukan Uang Mahar

Cagub Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan di
Pavilliun Garuda, usai menjalani pemeriksaan kesehatan, Sabtu (13/1).
Semarang-Calon gubernur (cagub) Ganjar Pranowo ikut buka suara soal uang mahar yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, setiap kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) memang membutuhkan biaya. Terutama untuk operasional kampanye dan pembuatan atributnya. Namun, terkait dengan uang mahar dirinya mengaku tidak memiliki dan tidak pernah diminta.

"Mahare aku soko ngendi, koyone duite ng berita gede banget. Duite semono duite mbahe sangkil, po? (Maharnya aku dari mana, kayaknya uang mahar di berita besar sekali. Uangnya neneknya sangkil apa?). Kalau biasa kampanye pasti ada, mosok raenek," kata Ganjar usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Pavilliun Garuda, Sabtu (13/1).

Mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, setiap calon mengeluarkan uang untuk membiayai operasionalnya ketika kampanye memang pasti ada. Hanya saja, tidak ada patokan besaran uang yang harus dikeluarkan setiap calon tersebut. Termasuk, iuran untuk saksi dan hal itu dianggap wajar.

"Tapi sebenarnya kalau kita di partai iuran untuk ke saksi itu menjadi hal yang wajar memang. Tapi biasanya gak dipatok. Kalau tradisi PDI Perjuangan gak dipatok. Kalau saya dipatok opone, mas? (Kalau saya dipatok apanya, mas?)," ujarnya.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, biaya berkampanye di pilkada juga tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari setiap pasangan calon yang maju. Bisanya, selalu ada kontribusi dari sejumlah orang atau simpatisan yang menjadi donatur. Namun demikian, sumbangan dari simpatisan maupun donatur kepada pasangan calon tetap harus dicatat dan dilaporkan, sehingga dana yang masuk benar-benar transparan. 

Diwartakan sebelumnya, beberapa hari kemarin La Nyalla Mattalitti membuat gegeran politik soal mahar di Pemilihan Gubernur (Plgub) Jawa Timur 2018.

Mahar politik itu disebut La Nyalla merupakan permintaan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai pencalonannya untuk maju di Pilgub Jatim. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar