Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Smartfren Siap Dukung Kominfo Cegah Konten Hoax di Pilkada Serentak 2018

Deputy CEO Smartfen Djoko Tata Ibrahim (dua dari kanan) ketika me-
nunjukan kartu perdana baru dan voucher data, Selasa (20/2).
Semarang-Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 selain dimeriahkan dengan atribut kampanye di sepanjang jalan dan daerah, juga diramaikan dengan perang meme yang mengandung hoax atau ujaran kebencian.

Konten di media sosial (medsos) yang mengandung unsur hoax ataupun ujaran kebencian, beberapa di antaranya sudah dilakukan filter dari Kementerian Komunikasi dan informatika.

Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan pihaknya sebagai salah satu penyelenggara jaringan komunikasi atau operator komunikasi, akan ikut memantau dan memfilter konten hoax di masa Pilkada sekarang ini. Pernyataan itu dikataka Djoko, di sela peluncuran kartu perdana baru dan voucher data Smartfren, Selasa (20/2).

Menurutnya, diakui atau tidak banyak konten hoax atau ujaran kebencian yang berseliweran di medsos selama Pilkada. Jika Kemenkominfo sudah melakukan pemblokiran, maka pihaknya juga langsung melakukan filterisasi.

"Kita tentunya mengikuti petunjuk-petunjuk ataupun yang dilakukan oleh Menkominfo dalam hal ini kebijakan-kebijakannya. Kami selalu patuh. Kalau memang dicegah, ya kita bantu mencegahnya," kata Djoko.

Lebih lanjut Djoko menjelaskan, meski pihaknya ikut melakukan penyaringan terhadap medsos yang mengandung konten hoax, tetap saja masih ada upaya menjebolnya. Sebab, para pelaku penyebar konten hoax dipandang lebih unggul dengan menyiasati menggunakan alamat dari luar negeri. 

"Kadang mereka lebih pintar. Sudah diblokk, tapi masih bisa diakses," ujarnya.

Diketahui, konten hoax belakangan ini berpotensi menimbulkan perpecahan, instabilisasi politik dan gangguan keamanan. 

Berdasarkan data dari Tetra Pak Index 2017, sekira 123 juta warga Indonesia merupakan pengguna internet. Sedangkan sekira 40 persennya merupakan pengakses medsos. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar