Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Marak Terjadi Skimming, BI Jateng Minta Perbankan Awasi ATM-nya

Hamid Ponco Wibowo
Kepala KPw BI Jateng
Wonosobo-Kasus skimming atau pencurian informasi kartu debit dan kredit dengan cara menyalin informasi dari kartu magnetik secara ilegal, membuat Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jawa Tengah meminta perbankan meningkatkan kewaspadaan. 

Kepala KPw Bank Indonesia Hamid Ponco Wibowo mengatakan sampai saat ini, belum ada laporan dari masyarakat di provinsi ini yang menjadi korban dari skimming. Namun demikian, ia tetap meminta kalangan perbankan tetap meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi, agar nasabahnya tidak dirugikan.

Menurutnya, Badan Musyarawah Perbankan Daerah (BMPD) Jateng juga sudah diajak berkoordinasi untuk mencegah kasus skimming terjadi di wilayahnya.

"Sehubungan dengan adanya skimming akhir-akhir ini, tentu saya berharap perbankan untuk segera mungkin mengantisipasi melakukan pengawasan terhadap ATM-nya masing-masing. Saya yakin, bahwa manajemen bank sudah menyiapkan ini semua (antisipasi). Harapannya, tentu tidak ada masyarakat yang menjadi korban," kata Ponco di Wonosobo.

Lebih lanjut Wibowo menjelaskan, bagi masyarakat agar tidak menjadi korban dari tindakan skimming, ia memberikan sejumlah tips. Di antaranya jika bertansaksi menggunakan kartu debit, agar memilih mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di dekat dengan bank bersangkutan. Di samping itu, secara periodik selalu mengganti nomor identitas rahasianya (PIN).

"Sekarang sudah ada tim siber ATM, satuan tugas yang merupakan gabungan dari perbankan dengan kepolisian. Saya harapkan, tim itu bisa mempersempit ruang gerak dari para pelaku skimming," ujarnya.

Diwartakan, nasabah di dua perbankan milik pemerintah, yaitu BRI dan Mandiri menjadi korban skimming. Saldo di rekening yang dimilikinya tersebut, tiba-tiba berkurang dengan misterius.

Saldo dari nasabah yang berkurang itu, mulai Rp1 juta hingga puluhan dan ratusan juta rupiah. Namun demikian, pimpinan kedua bank pelat merah tersebut siap mengganti dana milik nasabah yang hilang. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar