Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Sudirman: Survei Jelek Jadikan Cambuk Untuk Bekerja Keras Dekati Masyarakat

Cagub Sudirman Said terus bergerilya menyapa masyarakat Jateng.
Foto: ISTIMEWA 
Semarang-Survei bukan menjadi satu-satunya penentu kemenangan, namun kerja keras di lapangan akan menjadi faktor penentunya. Hal itu ditegaskan Calon Gubernur (Cagub) Sudirman Said menyikapi beredarnya sejumlah hasil survei, yang menempatnya dengan nilai jelek.

Menurutnya, tantangan dengan berkiblat pada hasil survei jelek akan menjadi cambuk dalam bekerja dirinya bersama tim pemenangan. Sebab, ia bersama tim pemenangan akan berupaya mengenalkan kepada masyarakat luas. Karena, selama ini dengan semakin banyak masyarakat mengenal sosok lain, maka akan mampu mengubah pilihan masyarakat.

"Betul survei itu salah satu instrumen, tapi jangan beriman pada survei semata-mata. Jangan terlalu percaya, apalagi survei yang sudah condong kiri dan kanan. Tapi saya sebaliknya, survei yang jelek yang makin membuat posisi kita buruk itu adalah survei yang kita pakai. Jangan pakai survei yang menghibur. Jadikan survei jelek sebagai cambuk untuk terus bergerak," kata Sudirman di Semarang.

Lebih lanjut mantan menteri ESDM tersebut menjelaskan, seluruh tim pemenangan digelorakan semangat perubahan ke seluruh penjuru di Jawa Tengah. Bahkan, saat ini mulai dirasakan suasana perubahan di tengah masyarakat. Sehingga, tidak perlu resah dan gelisah dengan pola kerja kandidat lain.

"Kita harus punya cara sendiri dan sistem sendiri. Sebab, perjalanan ke depan bukan hal yang mudah," ujarnya.

Sementara itu, Sudirman mengaku sudah ada pergerakan tingkat elektabilitasnya sejak kali pertama masuk ke Jateng. Semakin hari trennya terus ada pergerakan kenaikan, sehingga jarak dengan petahana tidak terlalu lebar.

"Sejak Juli 2017 saya datang ke Jawa Tengah, elektabilitas baru satu digit. Sekarang sudah double digit, itu alhamdulillah," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar