Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

LP2K Minta Warga Waspadai Daging Glonggongan Jelang Lebaran

Seorang pedagang daging sedang melayani pembeli. Menjelang hari
raya, LP2K meminta warga mewaspadai penjualan daging glonggongan.
Semarang-Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah Ngargono mengatakan masyarakat perlu mewaspadai penjualan daging glonggongan, ketika mendekati Lebaran.

Menurutnya, meskipun kebutuhan masyarakat tidak begitu banyak di hari raya akan daging, namun tetap harus waspada. Sebab, oknum yang tidak bertanggungjawab akan memanfaatkan situasi menjual daging di pasaran. Bahkan, dengan harga yang lenih murah dari biasanya.

Ngargono menjelaskan, kebiasaan dari masyarakat yang cenderung memilih barang dengan harga terjangkau menjadi celah untuk menawarkan daging glonggongan. Padahal, bila dibandingkan dengan daging segar, daging glonggongan nilainya jauh lebih mahal. Sebab, ketika direbus dan ditiriskan, maka air di daging akan menyusut dan memengaruhi besaran daging yang dibeli itu. Di samping itu juga, dari sisi kesehatan tentunya.

"Menurut saya, masih ada titiik rawan, terutama di daging menjelang Lebaran. Beberapa waktu lalu, di Grobogan dan Sukoharjo sudah mulai ada sinyalemen daging glonggongan. Ini sudah mulai masuk pasar, dan biasa meningkat mendekati H-1," kata Ngargono.

Selain komoditas daging, jelas Ngargono, pihaknya juga melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Jateng. Mulai Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Demak, Pati dan sebagainya. 

Komoditas yang dipantau, kebanyakan adalah kebutuhan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Salah satunya adalah beras.

Meskipun beras sudah dilakukan antisipasi, lanjut Ngargono, beberapa daerah harganya mulai berfuktuasi. Sebab, masyarakat lebih memilih membeli beras petani ketimbang beras yang disimpan di gudang Bulog lebih dari dua bulan.

"Masyakat cenderung suka konsumsi beras segar dari petani," tandasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar