Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Badan Karantina Pertanian Semarang Bantu Ekspor Komoditas Pangan Jateng ke Luar Negeri

Badan Karantina Pertanian Semarang Ali Jamil (tengah) didampingi
Gubernur Ganjar Pranowo bertanya pada salah satu eksportir tentang
produk yang akan dikirim ke luar negeri, Rabu (21/8).
Semarang-Badan Karantina Pertanian Semarang Kementerian Pertanian melakukan ekspor produk pangan dan pertanian di Pelabuhan Tanjung Emas, Rabu (21/8). Tujuannya, untuk memacu pertumbuhan ekspor Jawa Tengah dan mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut.

Kepala Badan Karantina Pertanian Semarang Ali Jamil mengatakan pihaknya di dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jateng, dari 1-20 Agustus 2019 total telah melakukan ekspor komoditas pertanian melalui Karantina Pertanian Semarang sudah mencapai Rp586 miliar. Saat ini, pihaknya membantu ekspor makanan ringan asal Jateng yang akan dikirim ke sejumlah negara. 

Produk yang diekspor itu, jelas Jamil, di antaranya adalah biskuit ke Bangladesh, daun cincau kering ke Malaysia, sarang burung walet ke Tiongkok dan gula merah tujuan ke Srilanka.

Menurutnya, untuk meningkatkan kemudahan dalam fasilitas ekspor, pihaknya memfasilitasi pengurusan dokumen secara online. 

"Ekspor pertama ke Bangladesh. Ini makanan atau biskuit yang bergizi tinggi. Jadi, ini artinya bagian dari kinerja kita Indonesia yang sudah akan bisa memberi makan dunia. Cita-cita kita itu, menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045," kata Jamil.

Lebih lanjut Ali menjelaskan, sepanjang 2018 kemarin Bangladesh hanya ada tiga komoditas asal Jateng yang diekspor. Yakni kapuk, kayu kruing dan kopra.

Gubernur Ganjar Pranowo yang ikut menyaksikan penglepasan ekspor perdana biskuit ke Bangladesh menambahkan, apa yang dilakukan dari Kementan yang sudah membantu. Terutama, bagi para eksportir untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri.

Bahkan, dirinya juga sempat kagum ada koperasi wanita yang bisa mengekspor gula semut senilai hampir Rp1 triliun ke Srilanka.

"Dari Kementan sudah membantu dan problem berikutnya adalah transportasi. Maka saya meminta pada para eksportir, kalau yang mau ekspor ke Tiongkok bisa berangkat bersama-sama. Kalau ya, kita carikan. Nanti saya akan carikan pesawatnya, kita carikan kargonya," ujar Ganjar.

Diketahui, Pemprov Jateng menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen dan saat ini sampai dengan triwulan kedua 2019 sudah tumbuh 5,62 persen. (K-08) 
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar