Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Masjid Yang Belum Terapkan Prokes Wajib Menyesuaikan

Jamaah di MAJT diatur jarak saat mengikuti salat 
Jumat. FOTO; istimewa.
    Semarang-Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji mendukung penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan meminta seluruh masjid bisa menerapkan protokol kesehatan dengan kuota jamaah maksimal 50 persen. Terutama untuk wilayah Semarang Raya, Solo Raya dan Banyumas Raya. 

    Ahmad Darodji menjelaskan, aturan yang mengharuskan tempat ibadah membatasi jumlah jamaah maksimal 50 persen dari kuota tidak menjadi masalah dan sudah dilakukan sejak awal masa pandemi melanda. Umat Islam di Jateng juga tidak memermasahkan adanya pembatasan jumlah jamaah maksimal 50 persen dari kuota, bahkan sudah banyak masjid yang mengatur jarak antar-jamaah dan menyediakan sabun untuk cuci tangan sebelum menjalankan ibadah salat.
 
    "Kita mendukung sekali pelaksanaan PSBB itu, karena kita memang kondisinya tidak bisa diprediksi. Semula kita sudah merasa aman, tapi sekarang meningkat lagi. Apalagi ada varian baru, sehingga PSBB kalau perlu dengan sanksi-sanksi itu dilakukan saya setuju sekali. Ada pun tempat ibadah secara umumlah itu, kebanyakan masjid sudah menyesuaikan. Kita mengimbau kalau bisa yang belum menyesuaikan, segera menyesuaikan. Baiturrahman itu mungkin tidak 50 persen tapi 30 persen dari kuota maksimal," kata Darodji, Jumat (8/1).

    Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo juga sepakat bahwa pembatasan jumlah jamaah bisa diatur disesuaikan dengan kapasitas maksimal dalam satu tempat ibadah.

    Menurut Ganjar, kegiatan keagamaan juga bisa memanfaatkan live streaming semisal mengajak doa bersama.

    "Boleh dilaksanakan terbatas, selebihnya streaming dan selebihnya didaringkan. Mungkin perasaannya akan berbeda kalau melaksanakan secara langsung. Tapi inilah kondisi yang bisa disiasati," ujar Ganjar. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar